fin.co.id - Musim panas ini, bioskop diramaikan oleh deretan judul besar seperti Superman, The Fantastic Four: First Step, How to Train Your Dragon, dan Lilo & Stitch.
Yang mengejutkan, Lilo & Stitch justru muncul sebagai kuda hitam dengan kesuksesan tak terduga.
Di tengah persaingan itu, Jurassic World: Rebirth film terbaru yang dibintangi Scarlett Johansson masuk dalam daftar paling dinantikan menurut Fandango. Namun, beberapa media meragukan performanya di box office.
Warisan Besar dan Tantangan yang Harus Dihadapi
Franchise Jurassic memang punya sejarah gemilang di box office. Penonton seolah tak pernah bosan menyaksikan dinosaurus menghancurkan segala sesuatu di layar lebar.
Jika melihat kesuksesan film-film sebelumnya, Rebirth seharusnya bisa meraup miliaran dolar.
Tapi, benarkah kesuksesan itu akan terulang?
Baca Juga
Faktor yang Mengancam Kesuksesan Rebirth
-
Efek Domino Kritik terhadap Film Sebelumnya
Setiap sekuel Jurassic World sejauh ini selalu menghadapi reaksi negatif terhadap film sebelumnya. Jurassic World: Dominion, misalnya, dikritik karena alur cerita sampingan yang bertele-tele dan penggabungan karakter lama yang kurang memuaskan.Jika pola ini berlanjut, Rebirth harus menanggung beban kritik yang ditujukan pada Dominion.
-
Kurangnya Faktor Nostalgia
Dominion dirilis baru tiga tahun lalu jarak yang terlalu dekat untuk membangkitkan nostalgia. Penonton mungkin sudah mengalami kejenuhan setelah bertahun-tahun disuguhi cerita dinosaurus yang serupa. -
Promosi dari Mulut ke Mulut yang Negatif
Salah satu faktor utama penurunan performa box office franchise ini adalah ulasan buruk dari penonton. Jika Rebirth tidak mampu memberikan sesuatu yang segar, risiko penurunan minat penonton semakin besar.
Mampukah Rebirth Membawa Kejutan?
Universal Pictures tentu berharap Jurassic World: Rebirth bisa menarik penonton dalam jumlah besar, terutama di akhir pekan 4 Juli.
Namun, dengan tren penurunan yang terjadi, film ini tidak bisa lagi mengandalkan kesuksesan otomatis seperti dulu.
Keberhasilan Rebirth akan sangat bergantung pada:
-
Kemampuan menghadirkan cerita yang lebih segar
-
Penyajian dinosaurus dengan perspektif baru