fin.co.id - Musisi berbakat Sal Priadi kembali menyapa telinga para penikmat musik tanah air, dengan menghadirkan karya musik terbarunya.
Bertajuk 'Malang Suantai Sayang' single ini resmi dirilis pada 15 Agustus lalu, namun langsung mencuri perhatian, terutama mereka yang punya ikatan emosional dengan kota Malang.
Bukan sekadar lagu biasa, karya ini adalah bentuk cinta Sal Priadi untuk kota tempat ia dibesarkan.
Malang Suantai Sayang menjadi oase hangat yang menggambarkan sisi adem, tenang, dan apa adanya dari Malang, kota yang terus ia rindukan.
Lagu dari Keisengan, Berakhir Jadi Karya Personal
Ide awal lagu ini muncul dari momen sederhana, saat pulang kampung ke Malang, Sal Priadi ingin membuat Instagram Story dengan backsound lagu tentang kotanya.
Baca Juga
Namun, setelah mencari-cari, ia tak menemukan satu pun lagu yang terasa pas. Alih-alih menyerah, Sal justru menciptakan sendiri lagu yang bisa mewakili rasa rindunya pada Malang..
Kolaborasi Musik: Ramai, Hangat, dan Penuh Warna
Meskipun lagu ini ditulis sendiri oleh Sal, ia menggandeng sejumlah musisi untuk memperkaya aransemennya. Beberapa musisi yang terlibat, antara lain:
- Nino Bukir di kendang.
- Juan Mandagie mengaransemen bagian string.
- Natania Karin dan Agustin Oendari di vokal latar.
- Mario Lasar, Nonni Betania, Galih Yoga, dan Jonathan William memainkan instrumen gesek.
Seluruh proses rekaman dilakukan di Roemah Iponk, Karawaci. Untuk proses mixing dan mastering, dipercayakan pada Ivan Gojaya dan Irene Edmar.
Hasilnya, lahirlah sebuah karya lagu yang terasa syahdu, lembut, dan mengalir seperti menggambarkan suasana kota Malang itu sendiri.
Video Lirik yang Dekat dengan Kehidupan Arek Malang
Tak hanya berhenti di audio, Sal juga merilis video lirik yang menggambarkan suasana akrab khas warga Malang.
Bertempat di kawasan Kayutangan Heritage, video ini memperlihatkan momen-momen nongkrong bareng anak muda Malan, sebuah perayaan kebersamaan yang sederhana tapi berkesan.
Disutradarai oleh Rizky Boncell, serta diproduseri oleh Anya Anggarda dan Revi Prasetyo, video ini tampil hidup berkat sentuhan sinematografi dari Rexi Tegar Pratama.