fin.co.id - Festival musik Pestapora 2025 yang digelar di Gambir Expo, Jakarta, 5–7 September, menuai sorotan tajam setelah puluhan musisi memutuskan mundur. Pemicu utamanya adalah keterlibatan PT Freeport Indonesia sebagai sponsor, yang dinilai bertentangan dengan nilai sosial dan lingkungan. Keputusan itu memunculkan beragam reaksi dari penonton hingga kreator konten yang hadir di lokasi.
Respon Penonton di Tengah Polemik
Nabila, salah satu penonton, menilai aksi mundur para musisi berakar dari prinsip pribadi. Ia memahami sikap tersebut, meski merasa kecewa. “Saya percaya mereka punya ideologi dan cara mengekspresikannya, jadi saya paham meski disayangkan,” ujarnya, Minggu, 7 September 2025, dilansir dari Antara. Menurut Nabila, protes bisa dilakukan dengan cara berbeda, misalnya tetap tampil lalu menyumbangkan honor ke organisasi lingkungan, seperti yang dilakukan rapper Yacko.
Ia juga menyoroti kontras dukungan sponsor dibanding tahun sebelumnya. Jika 2024 Pestapora menggandeng Greenpeace, kini kehadiran Freeport dianggap kontradiktif. “Kesannya jadi all for money,” tegasnya.
Sikap Netral dan Dukungan Terbuka
Penonton lain, Meta, mengaku bingung mengapa Freeport bisa terlibat, namun ia melihat keputusan musisi mundur sebagai pilihan personal. Putra, pengunjung asal Jakarta, menambahkan bahwa sikap para musisi justru menunjukkan keberanian memegang prinsip.
Sementara itu, kreator konten Ojemo menyampaikan dukungan penuh terhadap langkah mundur sejumlah musisi. Menurutnya, panggung musik bukan sekadar hiburan, melainkan ruang untuk menyuarakan nilai dan integritas. “Aku sangat mengapresiasi mereka, menurutku itu tidak masalah,” katanya. Ia juga menilai keputusan panitia membatalkan kerja sama dengan Freeport menunjukkan suara publik tidak sia-sia.
Panitia Ambil Langkah Tegas
Kontroversi ini membuat penyelenggara akhirnya mengumumkan pemutusan kerja sama dengan Freeport serta meminta maaf kepada publik. Langkah tersebut disambut positif sebagian penonton dan pengamat, yang berharap ke depan festival musik lebih selektif dalam memilih sponsor. Bagi mereka, kehadiran mitra bukan hanya soal teknis pendanaan, melainkan juga cerminan sikap moral sebuah acara.
Baca Juga
Meski diwarnai polemik, Pestapora tetap berlangsung meriah. Sebagian musisi, termasuk Sal Priadi, memilih tampil sambil menyalurkan pendapatannya ke organisasi lingkungan, memberi warna tersendiri pada festival tahunan ini. (Antara)