Andien Rayakan 25 Tahun Karier dengan Konser Spektakuler “Suarasmara” di Istora Senayan

fin.co.id - Andien sukses memukau penonton Istora Senayan, Jakarta, dalam Konser Suarasmara, perayaan 25 tahun perjalanan kariernya di industri musik Indonesia. Konser ini hadir dalam empat babak, masing-masing menghadirkan pengalaman unik yang memadukan musik, visual, hingga tata busana yang memikat.

Dengan arahan kreatif Shadtoto Prasetio sebagai creative director, babak pertama bertajuk "Town of Suarasmara" mengajak penonton memasuki dunia ala Broadway yang cerah dan playful. Di sini, Andien menampilkan karya jazz orkestra yang diaransemen oleh Tohpati, mulai dari "Let it be My Way" hingga "Meniti Pelangi". Nuansa jazz yang selama ini melekat pada Andien terasa penuh energi, besar, namun tetap mudah dinikmati.

Momen emosional menghampiri ketika Andien menyapa penggemarnya. Ia menahan haru melihat Istora Senayan penuh sesak, menyampaikan, “Baru kemarin rekaman album pertama, sungguh terima kasih dari lubuk hati yang paling dalam. Aku bahagia sekali malam ini diberi kesempatan yang luar biasa oleh Yang di Atas merayakan 25 tahun ini. Dan yang lebih seneng lagi adalah aku bisa merayakan ini bersama kalian,”

Visual panggung semakin memikat dengan instalasi mobil-mobilan kardus karya Dusdukduk, yang melengkapi dunia Town of Suarasmara. Busana Andien di babak ini juga tak kalah mencuri perhatian, balutan gaun rancangan Hian Tjen menambah kesan mewah namun tetap playful.

Babak kedua, "Valentina Theatrum", menjadi napas emosional Konser Suarasmara. Nuansa jazz kental mengisi seluruh segmen ini, menghadirkan nostalgia masa awal karier Andien. Bersama Indra Lesmana, ia membawakan enam lagu termasuk "Gemintang" dan "Teristimewa". Penampilan Andien semakin menawan dengan busana karya Ivan Gunawan, mengeksplorasi material dan desain baru yang berbeda dari koleksi sebelumnya.

Tidak hanya Andien, Vina Panduwinata turut tampil membawakan lagu ikonik seperti "Di Dadaku Ada Senyummu" dan "Kumpul Bocah", menambah sensasi nostalgia sekaligus memperkuat energi panggung. Babak ini benar-benar menjadi puncak emosi penonton, memadukan kenangan dan kualitas musikalitas tinggi.

Memasuki babak ketiga, "Windows Wonderland", penonton diajak bernostalgia ke era 2000-an yang ikonik, namun dikemas dengan sentuhan futuristik khas 2025. Andien membawakan tujuh lagu andalannya dengan "Milikmu Selalu" sebagai pembuka. Gaun rancangan Dibba yang dikenakan Andien menambah kontras menarik antara memori masa lalu dan nuansa modern.

Diiringi petikan gitar Tohpati, Andien menyanyikan "Indahnya Dunia", dan bersama Wijaya 80, ia membawakan "Saat Bahagia", lagu populer yang pernah dinyanyikan bersama Ungu. Babak ini menunjukkan Andien mampu menghadirkan kolaborasi musik yang fresh dan tak terduga, menegaskan kemampuannya melintasi zaman.

Babak penutup, "Winamp Party Portal", menghadirkan kolaborasi spektakuler dengan White Chorus, menandai klimaks konser yang memadukan musik, visual, dan euforia penonton. Andien menutup konser dengan lagu "Sahabat Setia", tampil penuh gaya dengan busana rancangan Eddy Betty, menciptakan akhir yang meriah, berkilau, dan penuh energi.

Secara keseluruhan, Konser Suarasmara bukan sekadar perayaan 25 tahun karier Andien, tapi juga bukti konsistensi dan inovasinya di industri musik Indonesia. Setiap babak membawa pengalaman berbeda, dari jazz orkestra yang megah, napas emosional yang mendalam, nostalgia era 2000-an, hingga kolaborasi lintas generasi yang memukau. Penonton tidak hanya disuguhkan musik, tetapi juga perjalanan visual dan emosional yang membuat malam itu tak terlupakan. (ANT)