Alasan Hotman Paris Ajak Adu Tinju Rocky Gerung Karena Kerap Hina Jokowi

Alasan Hotman Paris Ajak Adu Tinju Rocky Gerung Karena Kerap Hina Jokowi

Hotman Paris Hutapea.--

fin.co.id - Pengacara kondang Hotman Paris Hutapea memberikan alasan mengapa dirinya begitu berani terang-terangan menantang Rocky Gerung untuk adu tinju di Indonesia Arena.

Rupanya, usut punya usut pengacara berdarah Batak tersebut mengaku kesal dengan Rocky Gerung lantaran sering kali melontarkan hinaan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Rocky Gerung selalu buat tuduhan-tudahan dan selalu membuat kata-kata yang tidak elok terhadap untuk seorang kepala negara," kata Hotman Paris kepada awak media, Rabu 17 April 2024.

Bahkan, Hotman Paris memberikan imbauan kepada Mekonpolhukam, Jaksa Agung, dan Kapolri agar memberikan perhatian serius terhadap perilaku Rocky Gerung. 

BACA JUGA:Kisah Hidup Ellyas Pical 'Sang Legenda Tinju Indonesia' Jadi Serial Prime Video, Tayang Mulai 21 Maret 2024

Menurut Hotman, perbuatan Rocky sudah terlewat batas sudah menghina Presiden Jokowi.

"Saran saya kepada Menkopolhukam, Jaksa Agung dan juga kepada Kapolri sudah mulai memberikan perhatian serius atas perilaku dari Rocky Gerung yang selalu buat tuduhan untuk seorang kepala negara," ujar Hotman.

Hotman Paris kemudian bingung dengan prestasi yang ditorehkan Rocky Gerung selama hidup. 

Namun, Hotman tak mau ambil pusing dengan perilaku buruk Rocky Gerung dan tidak mau tuntut ke meja hijau.

"Emang prestasi dia apa coba? Saya juga baru kenal dia sejak mengkritik presiden, gak ada prestasi apa-apa," tuturnya.

"Dia hanya tuduh berlian saya katanya lebih bersinar dari otak saya. Justru dia yang gak punya otak, berlian saya ini hasil kerja otak saya yang brilian, karena tanpa otak yang brilian tidak mungkin bisa menghasilkan berlian," pungkasnya.

- Hasyim Ashari -

Khanif Lutfi

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.