Film n Musik

Kekuatan Lunarian: Ras yang Diselimuti Misteri dan Api di One Piece

entertainment.fin.co.id - 21/05/2024, 08:00 WIB

Tak Semua, Lunar yang Menghilang di Anime One Piece Ternyata Punya Kekuatan Tersebut!

Ciri khas utama dari Lunarian adalah kemampuan mereka untuk mengendalikan dan menghasilkan api.  Api ini diduga berasal dari dalam tubuh mereka sendiri, membuat mereka menjadi sosok yang “terbakar” secara permanen.  King, misalnya, mampu memanipulasi api ini untuk menyerang lawan atau membentuk sayap api untuk terbang.

2. Sayap yang Gagah: Kemampuan Bergerak Bebas di Langit

Para Lunarian memiliki sayap hitam yang gagah, yang memungkinkan mereka untuk terbang.  Ini membuat mereka memiliki keunggulan mobilitas yang tinggi di medan perang.  Kemampuan terbang ini menjadi perpaduan yang sempurna dengan kekuatan api mereka, membuat mereka semakin sulit untuk dijangkau dan dilawan.

3. Tubuh yang Tangguh: Diduga Hampir Abadi

Queen, salah satu anggota bencana alam lainnya, pernah berkomentar bahwa selama api Lunarian menyala, mereka nyaris tak terkalahkan.  Ini memunculkan spekulasi bahwa Lunarian memiliki daya tahan tubuh yang luar biasa, bahkan mungkin mendekati keabadian.  Sayangnya, detail lengkap mengenai kemampuan bertahan hidup mereka masih belum terungkap.

4. Misteri yang Terselubung: Ras yang Hampir Punah

King, sejauh yang diketahui, merupakan satu-satunya Lunarian yang tersisa.  Hal ini membuat sejarah dan asal-usul ras mereka menjadi misteri.  Pemerintah Dunia diduga berperan dalam pemburuan dan pemusnahan ras Lunarian karena kekuatan mereka yang luar biasa.  Motivasi di balik pemburuan ini masih menjadi misteri yang ingin dipecahkan oleh para pembaca setia One Piece.

5. Seraphim: Ada Hubungannya dengan Lunarian?

Munculnya Seraphim, Pacifista model terbaru dari Pemerintah Dunia, memunculkan teori menarik.  Pasalnya, Seraphim memiliki sayap hitam yang mirip dengan ciri khas Lunarian.  Apakah mungkin Pemerintah Dunia memanfaatkan teknologi untuk  meniru atau bahkan menggunakan gen Lunarian untuk menciptakan senjata pamungkas mereka?

Noerma Puspita
Penulis