fin.co.id - Pekerjaan Rumah (PR) kerap kali membuat seorang siswa menjadi stres.
Bukan tanpa sebab, Ya, sudah seharian belajar di sekolah, saat di rumah pun dia sepertinya memiliki 'beban' untuk menggunakan otaknya untuk belajar di rumah.
Terkadang, tak hanya satu atau dua PR yang harus dikerjakan oleh seorang anak, melainkan bisa ada beberapa PR yang ditugaskan dari berbagai mata pelajaran lainya.
Banyaknya PR yang harus dikerjakan biasa membuat seorang anak menjadi stres dan tidak semangat lagi.
Hal tersebut tentu sangat berpengaruh terhadap psikologisnya, tak hanya anak, terkadang sebagai orang tua yang harus mendampingi anak mengerjakan PR setelah selesai mengerjakan banyaknya kegiatan rumah tangga, hal itu juga membuat wali murid menjadi stres.
Kendati demikian, jika tak didampingi, anak bisa kehilangan antusiasme terhadap pelajaran.
1. Gunakan Rencana Belajar
Pertama lakukan langkah Agar tidak bosan, coba buat rencana belajar di rumah bersama anak Anda.
Dengan adanya rencana belajar, hal ini akan mempermudah anak Anda untuk mengetahui apa saja materi dan tugas yang akan dia pelajari.
2. Ajarkan Anak Tentukan Prioritas
Setelah memiliki rencana belajar, diskusikan dengannya terkait prioritas belajar yang ingin dia dahulukan.
Misalnya mengerjakan PR Matematika lebih dulu sebelum Bahasa Indonesia dan lainnya.
3. Buat Jadwal Belajar
Diskusikan dengan anak Anda terkait jadwal belajar bersama Anda. Pastikan memasukkan jam istirahat di dalamnya.
Hal ini penting dilakukan agar anak bisa konsisten belajar sesuai jadwal dan dengan adanya jam istirahat, membuatnya tak bosan atau jenuh.