Film n Musik . 23/05/2025, 22:10 WIB
Penulis : Tuahta Aldo | Editor : Tuahta Aldo
fin.co.id - Setelah memulai tahun 2025 dengan single Alunan Mimpi, penyanyi dan penulis lagu berbakat nyoman Paul akhirnya menjawab rasa penasaran pendengarnya.
Pada 15 Mei lalu, Paul resmi merilis album debut bertajuk LUAP, sebuah karya yang bukan cuma jadi tonggak karier, tapi juga curahan emosional dalam bentuk musik.
Yang bikin menarik, judul LUAP ternyata bukan asal tempel. Ini adalah bentuk balik dari nama Paul sendiri, tapi maknanya jauh lebih dalam dari sekadar permainan huruf.
“Jadi album LUAP ini selain berasal dari nama saya sendiri juga menggambarkan bagaimana luapan isi hati saya yang dibungkus dalam karya, yaitu album. Kurang lebih album ini menjadi penegasan saya yang memilih berkarier sebagai seorang musisi dengan warna saya sendiri,” ungkap Nyoman Paul.
Lewat nama ini, Paul ingin menunjukkan bahwa album ini adalah luapan dari kisah, pikiran, dan perasaannya selama proses penciptaan lagu.
Album LUAP berisi delapan trek, dengan tiga di antaranya sudah lebih dulu dikenal publik “Tunggu Apa Lagi”, “Alunan Mimpi”, dan “Mundur Perlahan”.
Sisanya? Lima lagu baru yang fresh dan jadi suguhan eksklusif untuk album ini.
Salah satu highlight yang wajib didengar adalah lagu “Namanya Juga Hidup”, hasil kolaborasi unik antara Paul dan rapper A. Nayaka.
“Bekerja sama dengan musisi-musisi hebat sudah pasti sangat menyenangkan. Banyak ilmu baru yang saya dapatkan. Mereka juga nggak segan memberi masukan positif, baik dari segi teknis musik maupun hal lainnya,” ungkap Paul mengenai proses kreatifnya.
Perpaduan antara pop dan hip-hop ini menciptakan warna baru yang terasa segar dan relatable, tak cuma soal duet vokal, album ini juga melibatkan banyak nama besar di balik layar.
“Lagu-lagu di album ini banyak menggunakan chord yang mudah diikuti sama teman teman yang suka main musik di sela sela waktu santainya. Harapannya supaya lagu-lagu di album ini bisa dekat dengan keseharian banyak orang dan jadi teman setia ketika lagu kumpul bersama kawan-kawan karena melodinya juga mudah diikuti,” jelas Paul.
Ada Johan Gustafsson dan Josefin Glenmark dari The Kennel (Swedia) yang ikut menciptakan lagu Memori Kita, lalu musisi handal Lafa Pratomo yang terlibat di tiga lagu, serta S/EEK dan Krisna Trias yang membantu produksi beberapa track lainnya.
“Harapannya, semoga album LUAP ini bisa menjadi sarana saya untuk berkenalan dengan pendengar-pendengar baru dan menjadi sarana pencinta musik di luar sana untuk berkenalan dengan saya. Semoga album ini juga diterima dengan baik oleh mereka yang sudah dekat dengan musik saya sebelumnya,” tutup Paul.
Sisi penulisan lirik juga tak kalah solid, dengan kontribusi dari Rahman Sadli Waraiya dan Clara Riva, yang ikut memperkuat cerita di balik setiap lagu.
Dengan LUAP, nyoman Paul nggak cuma memperkenalkan dirinya secara musikal, tapi juga membuka pintu ke dunia personal yang jujur dan penuh warna.
PT.Portal Indonesia Media