Serba Serbi . 11/02/2024, 19:22 WIB
Penulis : Lovvi Malino | Editor : Khanif Lutfi
Kelompokkan satu situasi ke situasi lain dan ukur situasi yang berbeda, validasi adalah tindakan menunjukkan secara memadai bahwa bahan, proses, prosedur, aktivitas sistem, perangkat, atau mekanisme yang digunakan dalam produksi atau pengendalian mutu secara konsisten mencapai hasil yang diinginkan.
Jenis-Jenis validasi adalah pembuktian atau pengujian kebenaran suatu hal.
Ini adalah korespondensi antara prediksi tentang perilaku seseorang dan perilaku sebenarnya.
Harapannya tes tersebut mempunyai nilai prediksi yang tinggi, artinya tes tersebut menunjukkan bahwa orang tersebut melakukan apa yang diprediksi oleh tes tersebut terhadap perilaku orang tersebut.
Tingkah laku manusia mempunyai beberapa ciri yang tidak langsung terlihat, seperti kepribadian orang tersebut. Kepribadian ini terdiri dari beberapa elemen.
Kami ingin mengetahui aspek apa saja yang sebenarnya diukur melalui tes kepribadian ini.
Adalah isi atau materi yang diujikan yang relevan dengan pengalaman, keterampilan, pengetahuan, atau latar belakang orang yang diuji.
Jika materi yang diujikan di luar lingkup tes, maka tes tersebut tidak mempunyai validitas praktis.
Misalnya, jika Anda menguji kemampuan bahasa Inggris, Anda harus menguji kosakata, pemahaman bacaan, struktur, tata bahasa, penulisan, dan pemahaman mendengarkan. Anda juga perlu mengikuti tes pengucapan dan percakapan.
Validasi eksternal adalah jenis validasi yang dihasilkan dengan mengaitkan perangkat pengukuran baru dengan item yang gagal pengukuran eksternal berupa alat ukur yang valid.
Misalnya, ketika mengukur kualitas penduduk, angka kelahiran dan angka harapan hidup dapat dikorelasikan dengan angka kematian anak.
Namun jika kedua angka tersebut berkorelasi signifikan, maka kedua jenis pengukuran tersebut sudah mempunyai validitas eksternal.
Validitas budaya sangat penting untuk penelitian yang dilakukan di negara-negara dengan populasi etnis yang sangat beragam.
Selain itu, melakukan penelitian secara bersamaan di berbagai negara dengan menggunakan instrumen pengukuran yang sama juga menimbulkan permasalahan validitas budaya.
Suatu alat ukur yang valid ketika melakukan penelitian di suatu negara, bisa saja valid atau tidak valid jika digunakan di negara lain yang budayanya sangat berbeda.
PT.Portal Indonesia Media