Di usia 32 tahun, Tukul menikah dengan Susiana, perempuan asal Minang yang tinggal di Cipete Utara, Jakarta Selatan.
Setelah menikah, ia melamar pekerjaan di Radio Humor SK, ia mulai bekerja di sana bersama Bagito, Patrio , Ulfa Dwiyanti, dan lainnya yang merupakan pelawak senior.
Tukul mulai berubah nasibnya ketika mendapatkan tawaran untuk berpartisipasi dalam produksi Lenong Rumpi oleh Ramon Papana.
Ditambah lagi, Tukul ikut mendampingi penyanyi cilik Joshua Suherman dalam video klip lagu “Air”.
Sejak itu, pintu kesuksesan mulai terbuka. Tukul pun diminta menjadi presenter dalam acara "Aduhai" di TPI serta acara "Dangdut Ria" di Indosiar.
Ia mulai naik daun setelah ditunjuk sebagai presenter 'Empat Mata' di Trans 7 pada September 2005. Tukul cukup sukses membawakan acaranya.
Namun, dibalik kesuksesannya, acara “Empat Mata” pernah beberapa kali ditegur oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) karena pembawaan Tukul dianggap terlalu berlebihan.
Pada tahun 2007, “Empat Mata” menampilkan adegan Sumanto si manusia kanibal. Sedangkan di tahun berikutnya, acara tersebut menampilkan adegan makan katak hidup-hidup.
Baca Juga
Sehingga KPI memberikan teguran kepada Empat Mata. Namun program tersebut berubah menjadi “Bukan Empat Mata”. Berkat pembawaan Tukul yang terlihat ndeso dan kocak, program ini memboyong penghargaan Panasonic Awards tahun 2009 dan 2010 untuk kategori talkshow hiburan.
Setelah cukup lama membawakan acara "Bukan Empat Mata" hampir 11 tahun, Tukul tidak lagi membawakan program yang melambungkan namanya ini. Program “Bukan Empat Mata” stop tayang di Trans7 pada tahun 2016.
Pada tahun ini pula Tukul mendapat cobaan dalam hidupnya. Setelah menikmati kesuksesan bersama keluarga, ia ditinggalkan istrinya Susi karena dipanggil Sang Khalik. Kini tugas berat Tukul untuk membimbing dan membesarkan ketiga anaknya.
Tukul pun bangkit kembali. Ia belum redup dan masih bisa membuat penonton tertawa layaknya komedian lain. Pada tahun 2017, ia kembali diminta menjadi presenter talkshow di Kompas TV dengan program "The Interview with Tukul Arwana". Aksi-aksinya wong ndeso dan rejeki kota ini selalu ditunggu pemirsa di layar kaca ini.