Serba Serbi . 09/05/2025, 11:43 WIB
Penulis : Aries Setianto | Editor : Aries Setianto
fin.co.id - Pernahkah Anda merasa bahwa setiap krisis yang terjadi belakangan ini terasa terlalu terstruktur? Seolah ada pola yang terus berulang? COVID-19 mungkin hanya uji coba—sebuah tes resistensi massa untuk melihat sejauh mana masyarakat bisa dimanipulasi.
Ternyata, ini bukan tentang virus semata. Ini tentang skema krisis, sebuah permainan psikologi tingkat tinggi yang dirancang untuk mengarahkan manusia menuju satu tujuan: kontrol total.
Ketika pandemi pertama kali muncul, banyak yang mengira ini sekadar masalah kesehatan. Namun, di balik itu, ada pola yang lebih dalam. Jika masyarakat mudah dikendalikan—lockdown, pembatasan, vaksinasi massal—maka skema berikutnya akan segera diluncurkan.
Tapi jika resistensi publik terlalu kuat? Mereka akan beralih ke skema krisis lain:
Blackout (pemadaman listrik besar-besaran)
Cyber attack (serangan digital yang melumpuhkan sistem)
Climate change (isu perubahan iklim yang dipolitisasi)
Rekayasa cuaca (modifikasi iklim untuk menciptakan kepanikan)
Perang Dunia 3 (konflik global yang dipicu secara artifisial)
Semua ini bukan kebetulan. Ini adalah taktik catur 5D—di mana setiap langkah dirancang untuk memaksa manusia menuju satu sistem tunggal.
Apa yang sebenarnya ingin mereka capai? TOTAL KONTROL. Sebuah dunia di mana:
Tidak ada negara (batas geografis dihapus)
Tidak ada agama (nilai-nilai tradisional digantikan)
PT.Portal Indonesia Media