fin.co.id - Perjuangan rombongan aktivis kemanusiaan Indonesia, termasuk Zaskia Adya Mecca, Wanda Hamidah, dan Ratna Galih, di Kairo, Mesir, menjadi sorotan.
Mereka menghadapi tekanan dan pengawasan ketat dari aparat setempat saat berpartisipasi dalam aksi Global March to Gaza.
Digerebek dan Dilarang Bergerak
Melalui unggahan Instagram Dian Ayu Letari, Ratna Galih mengungkapkan bahwa mereka digerebek oleh lebih dari 20 polisi.
Bus yang seharusnya membawa mereka ke lokasi aksi ditolak, dan kini mereka bahkan dilarang meninggalkan hotel.
Ratna menjelaskan, jika mereka nekat pergi dari Kairo atau mendekati lokasi aksi, konsekuensinya adalah penangkapan langsung.
Kondisi ini tentu mempersulit pergerakan mereka, meski rombongan tetap berusaha menunjukkan solidaritas.
Baca Juga
Tekad Kuat di Tengah Keterbatasan
Meski berada di bawah tekanan, Zaskia Adya Mecca, Wanda Hamidah, dan Ratna Galih beserta rekan-rekan aktivis lainnya tidak menyerah.
Mereka bertekad untuk hadir secara simbolis, salah satunya dengan mengibarkan bendera Indonesia sebagai bentuk dukungan bagi perjuangan kemanusiaan di Gaza.
Zaskia Adya Mecca turut menyuarakan keresahannya atas situasi yang mereka alami.
Namun, di tengah segala keterbatasan, ia dan rombongan memastikan bahwa mereka tetap dalam keadaan aman.
Dukungan dari Netizen Indonesia
Kisah perjuangan mereka pun menuai simpati dari netizen Indonesia.
Banyak yang memberikan dukungan dan mengapresiasi keberanian Zaskia Adya Mecca, Wanda Hamidah, dan Ratna Galih untuk tetap bersuara meski dalam kondisi yang tidak mudah.
Peristiwa ini kembali mengingatkan betapa pentingnya peran para aktivis dan public figure dalam menyuarakan isu-isu kemanusiaan, meski harus menghadapi risiko.