Ternyata Ini Alasan Kenapa Manusia Dilarang Membelakangi Harimau

Ternyata Ini Alasan Kenapa Manusia Dilarang Membelakangi Harimau

Ternyata Ini Alasan Kenapa Kita Dilarang Mamanggungi Harimau--Jepretan layar

FIN.CO.ID - Harimau merupakan hewan liar yang paling sering bersentuhan dengan manusia.

Julukan raja hutan diberikan kepadanya karena 'belang' adalah spesies yang berada di puncak rantai makanan bagi seorang pemburu yang terampil di hutan.

Karena hewan-hewan ini dikenal liar dan agresif, pelatihan satwa liar penting  untuk membantu masyarakat memahami apa yang bisa dan tidak bisa mereka lakukan saat bertemu dengan hewan liar.

Seringkali masyarakat memberikan reaksi yang salah, bahkan sepele, terhadap satwa liar di hutan.

BACA JUGA:

Reaksi spontan yang terjadi seperti berpaling dari harimau justru mendorong harimau untuk berburu dan menyerang.

Usahakan untuk tidak panik, mundur perlahan dan jangan memunggungi harimau. Tujuan harimau adalah mencengkram leher mangsanya. Jadi kalau ketemu harimau pasti diserang.

BACA JUGA:

Hal serupa juga diungkapkan Alshad Ahmad di channel YouTube miliknya, di mana sepupu Raffi Ahmad menjelaskan mengapa dilarang keras membelakangi harimau.

"Saya lagi belakangi Selen (harimau putih), apakah yang terjadi? Harimau akan menyelinap di leher kita kawan, dan  menyerang tepat di leher kita. Dan itu dampaknya sangat serius kawan-kawan," katanya.

Begitu pula saat dia memunggungi Jinora, seekor harimau dewasa  di rumahnya. Harimau itu dengan cepat mundur.

Kejadian ini membuat Alshad berpikir jika kita bertemu dengannya di liar, akan lebih buruk lagi, baik secara tatap muka maupun kontak mata.

BACA JUGA:

Imron juga menjelaskan, serangan harimau terhadap manusia tidak hanya bersifat agresif, tetapi juga bisa berarti harimau sedang mencari wilayah kekuasaan.

Noerma Puspita

Tentang Penulis

DAPATKAN UPDATE BERITA TEKNO LAINNYA DI

google news icon

Sumber:

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan Redaksi FIN
Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.