Serba Serbi

Profil Tang Peng Nio: Pendekar Wanita Legendaris Indonesia yang Berjuang Lawan Penjajah Belanda

entertainment.fin.co.id - 26/03/2024, 13:22 WIB

Tang Peng Nio Pendekar Legendaris Indonesia yang Dijuluki Mulan van Java

FIN.CO.ID - Apakah kalian tau jika Indonesia memiliki sosok pendekar legendaris wanita bernama Tang Peng Nio yang berjuang melawan penjajah Belanda.

Sosok Tan Peng Nio seperti film Mulan yang diproduksi dari Disney. Tang Peng Nio memiliki keberanian dan kepiawaiannya dalam menggunakan senjata ketika melawan musuh.

Tang Peng Nio bahkan harus menyamar menjadi prajurit laki-laki untuk terjun ke medan perang melawan Belanda pada abad ke-18.  Sehingga nama Tan Peng NIo dijuluki 'Mulan Van Java'. 

Seperti apa kisah Tang Peng Nio, jika kalian penasaran simak profilnya di bawah ini.

Advertisement

BACA JUGA:

Profil Tan Peng Nio


Mulan van Java Raden Ayu Tan Peng Nio, Pendekar Wanita yang Menyamar Jadi Prajurit Laki-Laki dalam Perang Kuning Geger Pecinan-fin/diolah-

Detail kehidupan Tan Peng Nio tidak banyak didokumentasikan, namun dipercaya ia hidup pada abad ke-18.Tan Peng Nio anak dari Jenderal Tan Wan Swee  yang berselisih pendapat dan melakukan pemberontakan yang gagal terhadap kaisar Qianlong (25 September 1711-1799) dari Dinasti Qing.

Jenderal Tan Wan Swee lalu menitipkan putrinya yang bernama Tan Peng Nio kepada sahabatnya, Lia Beeng Goe, seorang ahli pembuat peti mati dan ahli bela diri.

Advertisement

Ketika kudeta gagal, Tan Peng Nio menjalani pelarian bersama Lia Bengg Goe ke Singapura lalu pindah ke Sunda Kelapa (Jakarta).

Pada tahun 1740, terjadi konflik dengan nama Geger Pecinan, terjadi pembantaian terhadap etnis Tionghoa oleh tentara VOC Belanda. Diceritakan bahwa Lia Bengg Goe dan Tan Peng Nio mengungsi ke arah timur sampai tiba di Kutowinangun (Kebumen, Jawa Tengah) dan bertemu dengan Kiai Honggoyudho yang mahir buat senjata.

BACA JUGA:

 

Pada tahun 1741 Pangeran Garendi, Tan Peng Nio dikabarkan ikut bergabung ke dalam 200 pasukan bentukan KRAT³ Kolopaking II, yang dikirimkan untuk membantu pasukan Pangeran Garendi. Tan Peng Nio juga dikabarkan sempat menyamar menjadi seorang prajurit laki-laki. Peperangan kemudian berakhir dalam perundingan Giyanti, pada tanggal 13 Februari 1755.

Berkat keterampilan bertarungnya membuat mendapat julukan 'Mulan van Java' merujuk pada pejuang legendaris Tionghoa Hua Mulan.

Advertisement
Ari Nur Cahyo
Penulis
-->